Beberapa Hal Penting dalam Keputusan Inovasi

Bagaimana sebuah teknologi baru yang disebut sebagai inovasi dapat diadopsi oleh suatu masyarakat tertentu yang sebelumnya memang belum mengenal dan menggunakan teknologi tersebut? Proses adopsi diartikan sebagai sebuah proses mental yang dilalui oleh individu sejak pertama kali mendengar inovasi sampai akhirnya mengadopsi inovasi tersebut. Ada banyak hal yang harus diperhatikan dalam memahami bagaimana masyarakat merespon sebuah inovasi karena apabila inovasi tersebut tidak cocok dengan kebudayaannya atau kehidupannya maka respon yang ada hanyalah berupa penolakan. Proses ini juga membutuhkan waktu yang tidak sama setiap kebudayaan. Ada masyarakat yang mengadopsi suatu inovasi dalam kurun waktu yang singkat namun ada pula yang lama. 

Tingkat pendidikan dan ekonomi suatu masyarakat juga turut diperhitungkan dalam hal ini. Seperti yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya mengenai tipe-tipe masyarakat penerima inovasi maka tradisionalitas dan modernitas juga mempengaruhi kecepatan inovasi.

1. Teori Belajar 

Dalam sejarah sosial proses adopsi dapat dipelajari melalui Teori Belajar (Learning Theory) yang dimiliki oleh ilmu psikologi. Belajar didefinisikan sebagai sebuah proses berubah sebagai respon atas suatu stimulus tertentu. Teori stimulus-respons adalah inti utama dari teori ini. Stimulus (rangsangan) ditafsirkan kemudian menyebabkan suatu respons dalam diri seorang individu. Respons ini akanmenjadi stimulus baru yang akan kembali ditafsirkan dan menjadi respons baru yang pada akhirnya nanti akan berpengaruh pada perilaku individu. 

Dalam proses adopsi inovasi ada berbagai macam stimulus yang berkaitan dengan sebuah inovasi. Stimulus-stimulus ini berusaha mencapai individu melalui sumber-sumber komunikasi. Stimulus yang beragam ini terkadang juga terakumulasi dalam satu respon dari individu terhadap inovasi tersebut yakni menerima atau menolaknya. 

2. Pengambilan Keputusan 

Proses adopsi adalah salah satu bentuk pengambilan keputusan. Pengadopsian sebuah inovasi membutuhkan keputusan yang dibuat oleh individu. Individu tersebut terlebih dahulu menggunakan ide baru tersebut dan dalam banyak kasus kemudian memutuskan untuk berhenti menggunakan ide tersebut ketika digantikan oleh ide yang lain. Proses adopsi pada umumnya lebih kompleks karena beberapa keputusan yang berhubungan harus dibuat selama proses adopsi berlangsung. 

Mengambil keputusan sebenarnya adalah sebuah proses dimana terjadi aktivitas yang berlainan di setiap tahapnya. Mengadopsi sebuah inovasi adalah serangkaian peristiwa yang saling berhubungan satu sama lain sepanjang waktu. Namun biasanya sebelum individu mengambil keputusan akan sebuah inovasi dia terlebih dahulu akan menyeleksi alternatif lain dari inovasi tersebut yang sebelumnya telah ada. 

Penerimaan atau penolakan seseorang terhadap inovasi adalah sebuah keputusan yang dibuat setelah mengalami serangkaian tahapan. Keputusan itu adalah sebuah proses mental ketika pertama mengetahui akan inovasi tersebut lalu mencobanya, menggunakannya kemudian mengukuhkannya sampai pada suatu saat menghentikan penggunaan inovasi tersebut. 


3. Paradigma Proses Keputusan Inovasi 

Ada empat hal yang penting dalam paradigma ini yakni: (1) Knowledge, individu terbuka akan keberadaan inovasi dan memperoleh beberapa pemahaman akan fungsi inovasi itu, (2) Persuasion, individu membentuk perilaku suka dan tidak suka terhadap inovasi, (3) Decision, individu dihadapkan pada pilihan untuk mengadopsi atau menolak inovasi, (4) Confirmation, individu mencari penguatan untuk keputusan inovasi yang telah dibuatnya, tetapi dia mungkin mambalik keputusan sebelumnya jika terdapat sesuatu yang bertentangan dalam inovasi itu. 


Ada tiga bagian penting dalam model adopsi tesebut yakni:
a. antecedents,
b. process, dan
c. consequences.

Antecedents merupakan variabel-variabel yang ada dalam situasi sebelum terjadi perkenalan dengan inovasi. Antecedents terdiri dari:
  1. Ciri-ciri kepribadian seseorang, misalnya sikap terhadap perubahan.
  2. Ciri-ciri sosialnya, misalnya luasnya hubungan sosial dengan seseorang.
  3. Kuatnya kebutuhan nyata terhadap inovasi. Semua variabel ini mempengaruhi proses keputusan inovasi yang terjadi pada setiap orang.
Demikianlah materi Penjelasan tentang Beberapa Hal Penting dalam Keputusan Inovasi ini saya sampaikan, semoga bermanfaat.

0 Response to "Beberapa Hal Penting dalam Keputusan Inovasi"