Elemen-elemen
Penyebaran Inovasi - Difusi
diartikan sebagai sebuah proses dimana inovasi tersebar kepada
masyarakat luas. Proses difusi ini adalah proses menyebarnya sebuah
ide- ide baru yang berasal dari sumber dimana inovasi atau penciptaan
teknologi itu ditemukan kepada pengguna inovasi tersebut di
masyarakat (Rogers, 1962:13). Fokus dalam penyebaran inovasi adalah
untuk mengetahui perilaku yang nyata dari individu atas sebuah
inovasi yakni menerima atau menolaknya. Mengetahui sebuah inovasi
belumlah tentu bahwa inovasi itu sudah tersebar karena pengetahuan
hanyalah langkah penuntun bagi seseorang untuk mengambil keputusan
apakah akan menerima inovasi atau menolaknya.
Ilustrasi - Inovasi
Kalau kita melihat atau
mengamati proses penyebaran sebuah inovasi maka ada beberapa elemen
penting yang diperlukan dalam kelancaran proses tersebut. Rogers
mendeskripsikan elemen-elemen itu adalah sebagai berikut:
1. Inovasi
Sebuah
proses penyebaran inovasi mutlak memerlukan sebuah inovasi di
dalamnya karena ini adalah hal yang ingin diperkenalkan kepada
masyarakat luas. Sebuah inovasi adalah ide yang dianggap relatif baru
bagi suatu masyarakat. Inovasi bisa berupa mode-mode pakaian, mobil
sebagai sarana transportasi bahkan sampai alat-alat kontrasepsi. Pada
intinya inovasi menyangkut hal yang dirasa lebih sesuai atau cocok
bagi masyarakat seperti peralatan teknis, penemuan biologis dan masih
banyak kategori lainnya. Namun dalam bagian ini kita akan lebih
banyak mendiskusikan mengenai inovasi yang berkaitan dengan
teknologi.
Yang
dimaksud sebagai sesuatu yang baru dalam kata inovasi bukanlah
sesuatu yang harus benar-benar baru. Jika sebuah ide atau barang itu
diangap baru oleh seseorang maka ia adalah inovasi (bagi orang itu).
Sebuah inovasi mungkin telah dikenal lama oleh seseorang yakni ketika
dia mengetahui inovasi tersebut sehingga ketika dia bertemu dengan
inovasi yang sama di lain waktu maka dia menganggapnya bukanlah baru
lagi. Namun seseorang yang lain mungkin baru mengetahui akan inovasi
tersebut sehingga dianggap baru olehnya. Di sini sebuah inovasi bisa
dianggap baru bahkan kuno sekalipun dalam suatu waktu oleh orang yang
berbeda persepsinya karena yang satu sudah kenal sementara yang lain
belum.
Bagi
orang Indonesia teknologi test DNA untuk mengetahui status anak,
pembedahan tulang, bank sperma dan pencangkokan jantung mungkin
merupakan hal baru yang sangat canggih dalam dunia kedokteran.
Hal-hal ini mungkin tidak pernah dibayangkan sebelumnya akan hadir.
Masyarakat Indonesia menganggapnya sebagai sebuah inovasi karena
dunia kedokteran di Indonesia tidak mampu menciptakan alat yang
digunakan untuk melakukan cangkok jantung, tes DNA atau yang lainnya.
Namun bagi orang-orang di Amerika atau Jepang, misalnya teknologi ini
sudah dianggap usang karena telah diterapkan sejak lama.
2. Komunikasi
Elemen
yang kedua adalah komunikasi. Proses penyebaran dan adopsi sebuah
inovasi membutuhkan dan melibatkan proses komunikasi di dalamnya. Hal
yang terpenting dalam sebuah proses penyebaran teknologi adalah
interaksi manusia dimana seorang yang sudah mengetahui inovasi
tersebut akan memberitahukannya kepada orang lain yang belum
mengetahuinya. Ide-ide baru disebarkan melalui komunikasi antar
manusia; melalui interaksi atau yang disebut komunikasi interpersonal
(antar individu).
Pada
intinya komunikasi adalah proses dimana pesan-pesan dioperkan dari
sumber kepada penerima. Rogers menggambarkan skema komunikasi secara
sederhana yakni model S—M—C—R—E yakni sumber (S = source)
mengirimkan pesan (M = message) melalui saluran (C = channel) kepada
penerima (R = receiver). Penerimaan pesan inilah yang pada akhirnya
akan mempengaruhi perubahan perilaku yang mungkin saja bisa terjadi.
Artinya terjadi efek (E). Bagan yang dibuat oleh Rogers berikut
memudahkan kita memahami saluran komunikasi tersebut di atas:
Unsur-unsur Difusi Dan Kesamaannya Dengan Model S-M-C-R-E
Dengan
demikian sebuah komunikasi dalam proses penyebaran inovasi
membutuhkan beberapa hal penting, yakni:
a.
Adanya ide baru yang hendak disebarkan.
b.
Seorang individu yang telah mengetahui tentang ide baru tersebut.
c.
Seorang individu lain yang belum mengetahui ide baru itu sama sekali.
d.
Saluran komunikasi yang menghubungkan kedua orang individu tersebut.
Interaksi
dan hubungan antara individu yang sudah mengetahui ide baru dan yang
belum mengetahuinya (hubungan antara X dan Y) dapat dikatakan
merupakan kondisi yang nantinya akan membuat mereka saling
berinteraksi. X yang sudah mengetahui perihal teknologi baru akan
menginformasikannya kepada Y yang belum mengetahuinya. Mereka akan
saling berbagi cerita mengenai hal baru tersebut, apakah bermanfaat
atau tidak. Yang terpenting adalah bagaimana perasaan mereka yang
telah menggunakannya.
Ada
dua bentuk saluran yang digunakan dalam penyebaran sebuah inovasi
yakni media massa dan interaksi manusia. Media massa memang penting
perannya sebagai saluran komunikasi dalam penyebaran inovasi namun
media massa lebih berfungsi sebagai alat untuk menciptakan pengenalan
terhadap sebuah inovasi saja. Artinya, hanya supaya orang mengenal
atau mengetahui tentang sebuah inovasi saja. Sementara itu saluran
komunikasi interpersonal (interaksi dengan individu lain) lebih
penting dalam pembentukan sikap terhadap inovasi karena disini
perilaku saling mempengaruhi biasa terjadi dan menentukan keputusan
inovasi. Apabila media massa bersifat one way, hanya memberikan
informasi dan bersifat satu arah saja maka fungsinya hanya sebagai
tempat untuk mengenalkan saja, misalnya iklan. Komunikasi
interpersonal melibatkan interaksi sangsung berhadap-hadapan. Orang
bisa bertanya atau menyampaikan pendapatnya akan sebuah inovasi dan
ditanggapi secara langsung. Upaya saling mempengaruhi sangat kental
dalam komunikasi jenis ini.
3. Sistem Sosial
Sistem
sosial didefinisikan sebagai sebuah populasi individu yang secara
fungsional membedakan setiap masyarakat. Contohnya, adalah masyarakat
petani di pegunungan, masyarakat nelayan di pesisir pantai atau
masyarakat perkotaan. Sistem sosial juga bisa menyangkut masyarakat
yang berbeda wilayah, misalnya masyarakat Jawa, masyarakat Batak dan
lain sebagainya. Masing-masing dari mereka memiliki sistem sosialnya
sendiri-sendiri yan mungkin tidak sama. Sebuah sistem sosial terdiri
dari individu-individu yang kemudian menyatu dalam sistem tersebut.
Anggota dari sistem sosial tersebut saling berinteraksi dalam
menyelesaikan masalah untuk tujuan bersama. Elemen ini penting karena
seringkali pengadopsian sebuah teknologi pada level individu banyak
dipengaruhi oleh anggota dalam sistem sosial yang lainnya. Norma
dalam sebuah sistem sosial dan status individu X dan Y tadi dalam
struktur sosial turut mempengaruhi tersebarnya inovasi.
Dalam
sistem sosial ini bisa dibedakan ada dua anggota yang memegang
peranan penting dalam proses difusi karena mereka bisa membantu
proses penyebaran inovasi kepada masyarakat yakni:
a.
Pemuka pendapat
Pemuka
pendapat adalah orang yang relatif sering dapat mempengaruhi sikap
dan tingkah laku orang lain untuk bertindak dalam cara tertentu,
secara informal. Para pemuka pendapat ini seringkali dijadikan
rujukan oleh suatu masyarakat setempat tentang sebuah inovasi sebelum
mereka mengambil keputusan untuk menerima atau menolaknya.
Biasanya
pemuka pendapat ini memberikan pengaruh besar kepada masyarakat
karena dianggap bisa memberikan nasehat yang paling baik. Dengan
demikian pemuka pendapat ini bisa mempercepat atau bahkan
memperlambat proses penyebaran sebuah inovasi kepada masyarakat.
Pemuka pendapat ini biasanya adalah tokoh masyarakat.
b.
Agen pembaru
Agen
pembaru adalah orang yang relatif aktif berusaha menyebarkan inovasi
ke dalam suatu sistem sosial. Biasanya adalah anggota dari sebuah
lembaga yang ingin mengadakan pembaruan dalam masyarakat tersebut
namun dia tinggal dalam masyarakat tertentu dan menjadi bagian di
dalamnya hanya untuk menyebarkan inovasi saja. Biasanya agen pembaru
ini mengadakan kerjasama dengan pemuka pendapat supaya inovasi yang
dibawanya bisa diterima dalam masyarakat tersebut dengan mudah.
4. Waktu
Apa
yang terjadi setelah Y mendengar tentang ide-ide baru dari X? Dalam
kondisi tertentu kemungkinan Y kemudian memutuskan untuk mengadopsi
ide baru tersebut namun bisa juga dia akan menolaknya. Adopsi adalah
sebuah keputusan yang diambil oleh seorang individu untuk menggunakan
sebuah inovasi secara penuh. Definisi ini setidaknya menjelaskan
bahwa individu yang mengadopsi inovasi merasakan kepuasan atas
inovasi tersebut atau merasa bahwa inovasi tersebut membawa manfaat
yang nyata untuknya. Namun hal ini bukanlah sebuah keputusan yang
langsung jadi melainkan memerlukan sebuah proses.
Proses
adopsi memiliki beberapa tahapan yang masing-masing berurutan dan
memerlukan waktu yang bersifat relatif. Namun proses adopsi berbeda
dengan proses penyebaran inovasi. Proses adopsi berada pada tingkatan
individual sementara proses penyebaran berada pada tingkatan sistem
sosial.
Waktu
yang dibutuhkan juga berbeda karena tingkat kebutuhan dan pendidikan
serta ekonomi setiap orang tidaklah sama. Y yang baru dibarikan
informasi mengenai ide baru tentang teknologi oleh X mungkin akan
langsung tertarik dan kemudian menggunakannya namun lain halnya
dengan Z yang sama sekali tidak membutuhkan teknologi tersebut. Dia
akan berpikir berulang kali sebelum memutuskan untuk mengadopsi
teknologi tersebut. Waktu disini yang dimaksud adalah kecepatan
sebuah proses menyebar dalam masyarakat dan diadopsi dalam tingkatan
individual.
Ingin Cari Kaos Dakwah Terbaik, Disini tempatnya:
BalasHapusKaos Dakwah Terbaru
Mau Cari Bacaan Cinta Generasi Milenia Indonesia mengasikkan, disini tempatnya:
Mungkin Kau Sering Lupa Kebaikan Istrimu